6 Nov 2014

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang Bioinformatika, Bioinformatika merupakan disiplin ilmu yang sedang berkembang pesat . Apa itu Bioinformatika. Bioinformatika merupakan kaijian yang memadukan disiplin ilmu biologi molekul, matematika dan teknik informatika. Bioinformatika berperan dalam bidang klinis dalam bentuk informasi klinis, identifikasi mutasi gen-gen penyebab kanker, terapi gen, dan pengobatan individual sesuai profil genetic setiap pasien. Selain itu bioinformatika berperan dalam identifikasi agen penyakit baru, diagnose penyakit  baru dan dalam penemuan obat. Aplikasi dari bioinformatika dalam penemuan obat ini menggunakan pendekatan genomic untuk identifikasi target-target obat dan desain senyawa untuk obat yang akan berikatan dengan DNA target.



Ilmu bioinformatika lahir atas inisiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di ala mini bisa dibuat secara artificial melalui simulasi dari gejala-gejala tersebut. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data-data yang menjadi kunci penentu tindak-tanduk gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA dan RNA. Bioinformatika ini penting untuk manajemen data-data dari dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama bioinformatika adalah software dan didukung oleh kesediaan internet.

Istilah bioinformatika mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an mengacu pada penerapan komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk analisisi sekuens biologi) dilakukan sejak tahun 1960-an.Kemajuan teknik biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari protein (sejak awal 1950-an dan asam nukleat (sejak 1960-an) mengawali perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis. Basis data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika serikat sementara basis data sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970-an di Amerika Serikat dan Jerman (padaEuropean Molecular Biology Laboratory Biologi Molekular Eropa.Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970-an menjadi landasanterjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan pada 1980-an dan 1990-an  menjadisalah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek pengungkapan genim, meningkatkan kebutuhan akanpengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.


Bioinformatika dalam Dunia Kedokteran :

1. Bioinformatika dalam Dunia Kedokteran
       
            Perananan Bioinformatika dalam bidang klinis ini sering juga disebut sebagai informatika klinis(clinical informatics). Aplikasi dari clinical informatics ini adalah berbentuk manajemen data-data klinis dari pasien melalui Electrical Medical Record (EMR) yang dikembangkan oleh Clement J.
McDonald dari Indiana University School of Medicine pada tahun 1972 [5]. McDonald pertama kali  mengaplikasikan EMR pada 33 orang pasien penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR ini telah diaplikasikan pada berbagai penyakit. Data yang disimpan meliputi data analisa diagnosa laboratorium, hasil konsultasi dan saran, foto ronsen, ukuran detak jantung, dll. Dengan data ini dokter akan bisa menentukan obat yang sesuai dengan kondisi pasien tertentu. Lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom manusia, akan memungkinkan untuk mengetahui penyakit genetik seseorang, sehingga personal care terhadap pasien menjadi lebih akurat.

2. Bioinformatika untuk identifikasi agent penyakit baru

              Bioinformatika juga menyediakan tool yang esensial untuk identifikasi agent penyakit yang belum dikenal penyebabnya. Banyak sekali contoh-contoh penyakit baru (emerging diseases) yang muncul dalam dekade ini, dan diantaranya yang masih hangat di telinga kita tentu saja SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

3. Bioinformatika untuk diagnose penyakit baru

            Untuk penyakit baru diperlukan diagnosa yang akurat sehingga bisa dibedakan dengan penyakit lain. Diagnosa yang akurat ini sangat diperlukan untuk penanganan pasien seperti pemberian obat dan perawatan yang tepat. Jika pasien terinfeksi virus influenza dengan panas tinggi, hanya akan sembuh jika diberi obat yang cocok untuk infeksi virus influenza. Sebaliknya, tidak akan sembuh kalau  diberi obat untuk malaria. Karena itu, diagnosa yang tepat untuk suatu penyakit sangat diperlukan.

           Ada beberapa cara untuk diagnose suatu penyakit, yang banyak dan lazim dipakai saat ini adalah teknik PCR.  Teknik ini simpel, praktis dan cepat. Yang penting dalam teknik PCR adalah design primer untuk amplifikasi DNA. Untuk mendesign  primer ini diperlukan data sekuen dari genom agent yang bersangkutan dan software seperti yang telah diuraikan di atas.


Sumber : 
- http://www.komputasi.lipi.go.id/data/1014224403/data/1110939555.pdf
- http://www.geocities.com/bioinformaticsweb/drugdiscovery.html?200519.

0 comments: