Pada artikel
kali ini saya akan membahas tentang Bioinformatika, Bioinformatika merupakan
disiplin ilmu yang sedang berkembang pesat . Apa itu Bioinformatika.
Bioinformatika merupakan kaijian yang memadukan disiplin ilmu biologi molekul, matematika
dan teknik informatika. Bioinformatika berperan dalam bidang klinis dalam
bentuk informasi klinis, identifikasi mutasi gen-gen penyebab kanker, terapi
gen, dan pengobatan individual sesuai profil genetic setiap pasien. Selain itu
bioinformatika berperan dalam identifikasi agen penyakit baru, diagnose
penyakit baru dan dalam penemuan obat.
Aplikasi dari bioinformatika dalam penemuan obat ini menggunakan pendekatan
genomic untuk identifikasi target-target obat dan desain senyawa untuk obat
yang akan berikatan dengan DNA target.
Ilmu bioinformatika
lahir atas inisiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan artificial
intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di ala mini bisa
dibuat secara artificial melalui simulasi dari gejala-gejala tersebut. Untuk mewujudkan
hal ini diperlukan data-data yang menjadi kunci penentu tindak-tanduk gejala
alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA dan RNA. Bioinformatika ini penting
untuk manajemen data-data dari dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama
bioinformatika adalah software dan didukung oleh kesediaan internet.
Istilah
bioinformatika mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an mengacu pada
penerapan komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang dalam
bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma untuk
analisisi sekuens biologi) dilakukan sejak tahun 1960-an.Kemajuan
teknik biologi molekular dalam mengungkap sekuens biologis dari
protein (sejak awal 1950-an dan asam nukleat (sejak 1960-an)
mengawali perkembangan basis data dan teknik analisis sekuens biologis. Basis
data sekuens protein mulai dikembangkan pada tahun 1960-an di Amerika serikat sementara basis data sekuens DNA
dikembangkan pada akhir 1970-an di Amerika Serikat dan Jerman (padaEuropean Molecular Biology Laboratory Biologi
Molekular Eropa.Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970-an
menjadi landasanterjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang berhasil diungkapkan
pada 1980-an dan 1990-an menjadisalah satu pembuka jalan bagi
proyek-proyek pengungkapan genim, meningkatkan kebutuhan
akanpengelolaan dan analisis sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan
lahirnya bioinformatika.
Bioinformatika
dalam Dunia Kedokteran :
1. Bioinformatika
dalam Dunia Kedokteran
Perananan Bioinformatika
dalam bidang klinis ini sering juga disebut sebagai informatika klinis(clinical informatics).
Aplikasi dari clinical informatics ini adalah berbentuk manajemen data-data klinis dari pasien
melalui Electrical Medical Record (EMR) yang dikembangkan oleh Clement J.
McDonald dari Indiana
University School of Medicine pada tahun 1972 [5]. McDonald pertama kali mengaplikasikan EMR pada 33 orang pasien
penyakit gula (diabetes). Sekarang EMR ini telah diaplikasikan pada berbagai
penyakit. Data yang disimpan meliputi data analisa diagnosa laboratorium, hasil
konsultasi dan saran, foto ronsen, ukuran detak jantung, dll. Dengan data ini dokter akan bisa
menentukan obat yang sesuai dengan kondisi pasien tertentu. Lebih jauh lagi, dengan dibacanya genom
manusia, akan memungkinkan untuk mengetahui penyakit genetik seseorang, sehingga
personal care terhadap pasien menjadi lebih akurat.
2. Bioinformatika
untuk identifikasi agent penyakit baru
Bioinformatika
juga menyediakan tool yang esensial untuk identifikasi agent penyakit yang
belum dikenal penyebabnya. Banyak sekali contoh-contoh penyakit baru (emerging
diseases) yang muncul dalam dekade ini, dan diantaranya yang masih hangat di
telinga kita tentu saja SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
3. Bioinformatika
untuk diagnose penyakit baru
Untuk
penyakit baru diperlukan diagnosa yang akurat sehingga bisa dibedakan dengan
penyakit lain. Diagnosa yang akurat ini sangat diperlukan untuk penanganan pasien
seperti pemberian obat dan perawatan yang tepat. Jika pasien terinfeksi virus
influenza dengan panas tinggi, hanya akan sembuh jika diberi obat yang cocok
untuk infeksi virus influenza. Sebaliknya, tidak akan sembuh kalau diberi obat untuk malaria. Karena itu,
diagnosa yang tepat untuk suatu penyakit sangat diperlukan.
Ada beberapa
cara untuk diagnose suatu penyakit, yang banyak dan lazim dipakai saat ini
adalah teknik PCR. Teknik ini simpel,
praktis dan cepat. Yang penting dalam teknik PCR adalah design primer untuk
amplifikasi DNA. Untuk mendesign primer
ini diperlukan data sekuen dari genom agent yang bersangkutan dan software
seperti yang telah diuraikan di atas.
Sumber :
- http://www.komputasi.lipi.go.id/data/1014224403/data/1110939555.pdf
- http://www.geocities.com/bioinformaticsweb/drugdiscovery.html?200519.
0 comments:
Posting Komentar