30 Jun 2012



A.PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia hidup pasti mempunyai cita-cita dan harapan. Apa sih itu harapan?, harapan merupakan sifat yang manusiawi yang di miliki oleh manusia. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Dalam mencapai suatu harapan harus memenuhi beberapa syarat yaitu manusia harus berusaha dan doa. Usaha tanpa doa menjadi sia-sia begitu juga sebaliknya. Di samping itu ada satu kunci agar harapan itu dapa tecapai yaitu sabar, dengan sabar harapan dan cita-cita tercapaikan.

Harapan pasti di miliki oleh setiap manusia, contohnya seseorang anak yang mempunyai harapan membahagiakan orang tuanya yaitu menjadi orang sukses, walaupun anak itu masih kecil. Tetapi itu merupakan sebuah dorongan kepada anak tersebut agar giat belajar dengan sungguh untuk tercapainya harapan dari anak tersebut.

B.PENGERTIAN CITA-CITA
Cita-cita dalam kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti keinginan yang selalu ada di fikirkan. Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia itu harus mempunyai cita-cita agar kehidupannya terarah. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi.



C.PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA-CITA
Terdapat persamaan antara harapan dengan cita-cita. Yaitu sama-sama menginginkan sesuatu di masa depan/sekarang. Perbedaannya harapan tidak terlalu muluk yang diharapkan, sedangkan Cita-cita harus setinggi bintang( Karena bila itu meruapakan sesuatu yang kemungkinan besar dapat tercapai, itu adalah kenyataan).
Setiap manusia mempunyai harapan. Terdapat penyebab munculnya harapan pada diri manusia yaitu Ada dua hal yang mendorong manusia bergaul dengan dengan manusia lain sehingga memunculkan harpan. Yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1.Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan

2.Dorongan kebutuhan Hidup.

Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Manusia Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan Hidup (survival)
b) Keamanan (Safety)
c) Hak dan kewajiban mencinatai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan ( status )
e) perwujudan cita-cita ( self actualization).

D.KELANGSUNGAN HIDUP (survival)
untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang pangan dan papan. setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.



E. KEPERCAYAAN

Kepercayaan adalah dasar pribadi subyektif untuk perilaku individu, sedangkan kebenaran adalah sebuah negara tujuan independen dari individu, misalnya, fakta.

Ada sebuah uacapan, yang sering kita dengar :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
- Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.


Dari contoh diatas, bahwa dasar kepercayaab itu adalah kebenaran.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

           F.TEORI KEBENARAN
 
Kebenaran merupakan kunci kebahagian manusia. Itulah sebanya manusia selalu berusaha mencari mempertahankanm memperjuangkan kebenaran.

1.)  Teori Pragmatis

Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless).

2)  Teori Koherensi atau konsistensi
    
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.  Dan dianggap benar bila peryataan itu koherensi dengan peryataan-peryataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : Setiap Manusia punya pengalaman. Tori manusia. Tori akan merasakan pengalaman tentang apapun.


3)  Teori Korespondensi
    
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut.




G.  JENIS KEPERCAYAAN

Dasar Kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itudapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Kepercayaan kepada orang lain
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan.

Usaha-usaha Manusia untuk Meningkatkan Kepercayaan.

kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.

Usaha itu antara lain :

a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka  menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.



Sumber :



wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/tugas-ibd-54/

0 comments: