A.PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia hidup
pasti mempunyai cita-cita dan harapan. Apa sih itu harapan?, harapan merupakan
sifat yang manusiawi yang di miliki oleh manusia. Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri,
maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Dalam mencapai suatu harapan harus memenuhi
beberapa syarat yaitu manusia harus berusaha dan doa. Usaha tanpa doa menjadi
sia-sia begitu juga sebaliknya. Di samping itu ada satu kunci agar harapan itu
dapa tecapai yaitu sabar, dengan sabar harapan dan cita-cita tercapaikan.
Harapan
pasti di miliki oleh setiap manusia, contohnya seseorang anak yang mempunyai
harapan membahagiakan orang tuanya yaitu menjadi orang sukses, walaupun anak
itu masih kecil. Tetapi itu merupakan sebuah dorongan kepada anak tersebut agar
giat belajar dengan sungguh untuk tercapainya harapan dari anak tersebut.
B.PENGERTIAN CITA-CITA
Cita-cita dalam kamus
besar bahasa Indonesia mempunyai arti keinginan yang selalu ada di fikirkan. Cita-cita
adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada
orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan
seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan
hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi
orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah
impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah
yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah
akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai
mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar
motivasi untuk melangkah maju. Manusia itu harus mempunyai cita-cita agar
kehidupannya terarah. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari
pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya.
Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan
tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi.
C.PERSAMAAN HARAPAN DAN CITA-CITA
Terdapat persamaan antara harapan dengan cita-cita.
Yaitu sama-sama menginginkan sesuatu di masa depan/sekarang. Perbedaannya
harapan tidak terlalu muluk yang diharapkan, sedangkan Cita-cita harus setinggi
bintang( Karena bila itu meruapakan sesuatu yang kemungkinan besar dapat
tercapai, itu adalah kenyataan).
Setiap manusia mempunyai harapan. Terdapat penyebab
munculnya harapan pada diri manusia yaitu Ada dua hal yang mendorong manusia
bergaul dengan dengan manusia lain sehingga memunculkan harpan. Yaitu dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1.Dorongan
Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan
untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia
lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan
2.Dorongan kebutuhan Hidup.
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu
manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia
sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Manusia Abraham Maslow sesuai dengan
kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)
Kelangsungan Hidup (survival)
b)
Keamanan (Safety)
c) Hak dan
kewajiban mencinatai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui
lingkungan ( status )
e)
perwujudan cita-cita ( self actualization).
D.KELANGSUNGAN HIDUP (survival)
untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang pangan dan papan. setiap bayi begitu lahir di bumi
menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum.
E. KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah dasar pribadi
subyektif untuk perilaku individu, sedangkan kebenaran adalah sebuah negara
tujuan independen dari individu, misalnya, fakta.
Ada sebuah uacapan, yang sering kita dengar :
- Ia tidak percaya pada diri sendiri
- Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
- Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Dari contoh diatas, bahwa dasar kepercayaab itu adalah kebenaran.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang
wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya
ialah keyakinan masing-masing.
F.TEORI KEBENARAN
Kebenaran merupakan kunci kebahagian manusia. Itulah sebanya manusia selalu berusaha mencari mempertahankanm memperjuangkan kebenaran.
1.)
Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan harus
bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Menurut teori ini proposisi
dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang
diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah
adalah yang tidak berguna (useless).
2)
Teori Koherensi atau konsistensi
Teori kebenaran koherensi adalah
teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu
pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari
pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Dan dianggap benar
bila peryataan itu koherensi dengan peryataan-peryataan sebelumnya yang dianggap
benar.
Contoh : Setiap Manusia punya pengalaman. Tori manusia. Tori
akan merasakan pengalaman tentang apapun.
3)
Teori Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah
teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju
pernyataan tersebut.
G. JENIS KEPERCAYAAN
Dasar Kepercayaan adalah
kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itudapat dibedakan atas
:
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
2.
Kepercayaan kepada orang lain
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
4.
Kepercayaan kepada Tuhan.
Usaha-usaha Manusia untuk
Meningkatkan Kepercayaan.
kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
Usaha itu antara lain :
a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah.
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber :
b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d) mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
e) menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Sumber :
wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/tugas-ibd-54/
0 comments:
Posting Komentar